Haul Buntet Nasehat Kyai

Syiir Kiai Akyas Sambut Tamu Haul

Ribuan jemaah memadati Makbarah Gajah Ngambung saat tahlil akbar Haul Buntet
Selain ahli pada bidang hadis, KH Akyas Abdul Jamil juga dikenal sangat mahir membuat syiir. Saking mahirnya, ia mengakui kealiman seseorang dari syiirnya. KH Izzuddin Ahmad Zahid pernah berkisah bahwa Kiai Akyas pernah berseloroh ke ayahandanya yang notabene adik Kiai Akyas.

“Saya akan mengakui kealiman anakmu kalau sudah bisa buat syiir,” begitulah kira-kira kata Kiai Akyas kepada Kiai Ahmad Zahid yang penulis dengar dari ayah penulis. Kisah ini ia dapat langsung dari Kiai Izzuddin saat mengampu pelajaran Balaghah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntet Pesantren.

Suatu ketika, saat utusan Kiai Ahmad Zahid mengantarkan titipan untuk Kiai Izzuddin yang saat itu sedang mondok di Pondok Pesantren Sarang. Tetapi utusan itu tidak bertemu dengan Kiai Izzuddin, karena Kiai Izzuddin saat itu tengah mendampingi kiainya, yakni KH Zubair Dahlan, ayahanda KH Maimoen Zubair.

Karena tahu utusan itu tidak dapat ia temui, Kiai Izzuddin pun berkirim surat untuk ayahandanya dengan sebuah syiir yang dianggitnya.

Ketika Kiai Akyas ditunjukkan surat tersebut, ia mengakui kealiman seorang KH Izzuddin, ayahanda KH Adib Rofiuddin.

Dalam rangka menyambut tetamu yang hadir pada Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren, beberapa puluh tahun silam, Kiai Akyas menganggit sebuah syiir berikut.

أَهْلًا وَ سَهْلًا مَرْحَبًا يَا قَادِمُ تَفْتَخِرُ
بِقُدُوْمِكُمْ لِحَوْلِ آبَاءِنَا الْعَامَ الْجَدِيْدَ

Selamat datang wahai orang yang berbangga datang
atas kehadiranmu pada haul leluhur kami di tahun yang baru

سَالَتْ دُمُوْعُ الْعَيْنِ مِنْ فَرَحٍ لِأَهْلٍ يَحْضُرُ
فِيْ دَارِنَا بِخُلُوْصِ نِيَّةٍ مَعَ الْعَزْمِ الشَّدِيْدِ

Air mata mengalir karena senang atas keluarga yang hadir
di griya kami dengan tulus niat dan tekad kuat

وَ قُلُوْبُنَا رَقَصَتْ لَكُمْ حُبًّا وَ شَوْقًا نَنْظُرُ
وَ نُفُوْسُنَا قَامَتْ لَكُمْ اَدَبًا كَمَا فَعَلَ الْعَبِيْدُ

Hati kami riang karena cinta padamu dan karena rindu kami menunggu
Sedangkan, jiwa kami menyambut hormat padamu sebagaimana hamba berlaku

فَتَفَضَّلُوْا اَحْبَابَنَا فِيْ مَجْمَعٍ وَ بِشْرٍ
 وَ عَلَيْكُمُوْ مِنَّا السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ الْمَجِيْدِ
Maka silakan duhai kasih-kasih kami berada di tempat pertemuan dan kebahagiaan
Semoga keselamatan dan rahmat Allah Yang Mahamulia senantiasa menyertai kalian

(Syakir NF)