Kabar

Presiden Gelar Silaturahim Bank Wakaf Mikro di Istana Negara

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengadakan silaturahim dengan 300 pengurus Bank Wakaf Mikro (BWM) yang membawa serta nasabahnya di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (28/3/2018). Mereka berasal dari 20 BWM yang telah resmi diberikan izin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pondok Buntet Pesantren menjadi salah satu di antaranya.

Delegasi Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren diwakili oleh :
1.KH. Aris Ni’matullah (Perwakilan Pimpinan Pondok Buntet Pesantren)
2.H. Agus Nasrullah (Ketua Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren)
3.Muhammad Lutfi NZ (Bendahara Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren)
4.Najih Mubarok (Manager Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren)
5.10 (sepuluh) nasabah Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren

Keberangkatan delegasi Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren didampingi dan difasilitasi oleh OJK Cirebon sebagai lembaga yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Bank Wakaf Mikro Buntet Pesantren,  yaitu :
1.Muhamad Lutfi (Kepala OJK Cirebon)
2.Khanief Abdul Jabbar (Pengawas BWM, OJK Cirebon)
3.Annisa Shinta Rahayu (Pengawas BMW, OJK Cirebon)
4.Anastasia Ika (OJK Cirebon)
5.Fardiansyah (OJK Cirebon)

Selain itu, beberapa pimpinan pesantren yang tengah mempersiapkan pendirian BWM di tempatnya juga hadir pada kegiatan itu.

Manajer BWM Buntet Pesantren Najih Mubarok menceritakan bahwa pertemuan tersebut sebagai ajang berbagi cerita para nasabah, pengelola, atau pimpinan pondok kepada presiden perihal program yang telah dibuat sejak tahun 2017 lalu itu.

“Barangkali ada keluhan atau masukan baik dari pimpinan pondok, ataupun pengurus pengelola BWM,” katanya kepada Media Buntet Pesantren, Kamis (29/3/2018).

Para nasabah, dalam kesempatan tersebut, mengungkapkan kepada presiden perihal bantuan pembiayaan yang mereka terima. Menurut mereka, hal itu cukup membantu usaha mereka.
Beberapa di antaranya ada yang berjualan bakso keliling, membuka usaha warung kelontong, membuat makanan keripik, menjajakan sayur keliling, hingga menciptakan kerajinan batik dan tas. Bahkan, ada pula yang membuat usaha catering dan kue.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan melalui siaran persnya, bahwa pembentukan BWM merupakan upaya mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat dengan memperluas penyediaan akses keuangan masyarakat, khususnya bagi masyarakat kecil.

“Pembentukan Bank Wakaf Mikro di berbagai daerah dilakukan dengan mengikutsertakan tokoh pengasuh pesantren, dan dibantu para donatur dalam bentuk bantuan dana khusus melalui Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Syariah Mandiri,” katanya seperti yang dilansir dalam rilis yang Media Buntet Pesantren terima.

BWM ini dibentuk, menurutnya, guna menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal, khususnya di lingkungan pondok pesantren yang saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 28 ribu pondok pesantren yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

Pembiayaan

Skema pembiayaan melalui BWM adalah pembiayaan tanpa agunan dengan nilai maksimal Rp3 juta dan margin bagi hasil yang dikenakan setara 3%.

Dalam skema pembiayaan, BWM juga menyediakan pendampingan bagi kelompok sehingga akan membantu pemberdayaan masyarakat kecil di daerah yang memiliki usaha ultra mikro.

Sampai saat ini, OJK telah memberikan izin usaha kepada 20 Bank Wakaf Mikro di lingkungan pondok pesantren yang tersebar di Pulau Jawa, yakni di Jawa Barat (Cirebon, Bandung, Ciamis); Banten (Serang dan Lebak); Jawa Tengah (Purwokerto, Cilacap, Kudus, Klaten), Yogyakarta dan Jawa Timur (Surabaya, Jombang, Kediri).

Hingga pertengahan Maret 2018 ini, 20 Bank Wakaf Mikro tersebut telah menyalurkan pembiayaan kepada 3.389 orang nasabah yang tergabung dalam 684 kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (KUMPI), dengan total pembiayaan sebesar Rp3,05 miliar.

Dibandingkan akhir tahun 2017, jumlah nasabah Bank Wakaf Mikro ini telah mengalami penambahan sebanyak 2.562 nasabah atau tumbuh sebesar 309,8%.
Sementara itu, dari sisi penyaluran pembiayaannya telah mengalami penambahan sebesar Rp2,4 miliar rupiah atau tumbuh sebesar 363,8%.

Presiden Jokowi sebelumnya telah meresmikan tiga Bank Wakaf Mikro yaitu, Bank Wakaf Mikro KHAS Kempek di Cirebon pada Jumat (20/10/2017), Bank Wakaf Mikro Al Fithrah Wava Mandiri di Surabaya pada Jumat (9/3/2018) dan Bank Wakaf Mikro An Nawawi Tanara, Serang pada Rabu (14/3/2018).

(Syakir NF)