Kabar

Kiai Adib: KH Nahduddin Abbas Wajib Masuk Surga

KH Adib Rofiuddin Izza sedang memberikan sambutan

Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin menyatakan bahwa KH Nahduddin Royandi Abbas wajib masuk surga. Hal itu ia sampaikan saat memberikan persaksian tentang kiai yang akrab disapa Mbah Din itu.

“KH Nahduddin, wajabat lahul jannah (wajib baginya masuk surga),” kata Kiai Adib di hadapan ribuan masyarakat yang memadati Masjid Agung Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (29/4).

Sebelumnya, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu bercerita bahwa pada zaman Nabi, ada mayit lewat. Para sahabat membicarakan keburukannya. Rasul berkata, “wajabat.” Pun saat datang mayit yang semua orang memujinya. Rasul juga hanya berkata, “wajabat.”

Beberapa hari berikutnya, salah seorang sahabat berani bertanya kepada Nabi perihal alasannya berkata wajabat kepada mayit yang berbeda perlakuan orang terhadapnya itu.

Orang pertama, kata Nabi wajabat lahu al-nar, wajib baginya masuk neraka. Sementara itu, mayit kedua wajabat lahu al-jannah, wajib baginya masuk surga.

Kiai Adib menyebut Mbah Din wajib masuk surga karena saat meminta persaksian masyarakat  yang hadir pada pelepasan almarhum itu semuanya mengatakan bahwa Mbah Din adalah orang yang baik.

“Sae (baik),” jawab masyarakat saat dimintai persaksiannya oleh Kiai Adib.

Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini dalam sambutannya atas nama PBNU menyatakan bahwa Mbah Din adalah sosok ulama kiai yang penuh ketawadluan. Karena itu, menurutnya, bangsa Indonesia sangat kehilangan atas wafatnya Kiai Nahduddin.

“Bangsa Indonesia kehilangan sosok ulama yang teduh, sejuk,” ujarnya.

Sementara itu, atas nama keluarga, KH Jaelani Imam mengatakan bahwa pihaknya hanya bisa berterima kasih dan berdoa atas kebaikan orang-orang yang telah membantu proses pemulangan hingga pemakaman jenazah.

Jazakumu llah ahsana (a)ljaza (semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baiknya balasan),” kata kiai yang masih keponakan almarhum itu.

Pelepasan ini ditutup dengan pembacaan dzikrul haddad oleh KH Hasanuddin Kriyani. Setelah itu, jenazah dibawa ke komplek pemakaman Gajah Ngambung, Buntet Pesantren Cirebon oleh Brimob Polres Cirebon.
Syakir NF