Kabar

Almarhum Tiba di Indonesia, Hadirin Berebut Membawa Petinya

Almarhum Mbah KH Nahduddin Royandi Abbas tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Ahad (29/4) pukul 15.40. Saat peti hendak dimasukkan kembali ke mobil jenazah setelah transit, para santri berebut membawanya. Kalimat tayyibah mengiringi keberangkatannya ke Buntet Pesantren beserta 11 rombongan dengan diiringi Patwal.
Tangis duka tak lagi terbendung. Air mata mengalir dari keluarga, santri, dan masyarakat yang turut memberikan penghormatan terakhir di sana.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Helmy Faishal Zaini menyampaikan bahwa almarhum merupakan sosok yang sederhana dan bersahaja. Laku lampahnyamenunjukkan ajaran untuk menjadi seorang muslim yang berakhlakuk karimah.
“Beliau adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Kita doakan semoga beliau husnul khatimah,” katanya yang seketika itu disambut amin oleh keluarga dan para santri yang turut hadir.
Helmy juga mengatakan bahwaMbah Din adalah sosok ulama yang penuh ketenangan dan keteduhan.  “Beliau telah mengajarkan Islam yang memberikan kedamaian kepada kita semua. Bangsa Indonesia merasa kehilangan atas wafatnya guru sekaligus orangtua kita bersama,” tambahnya.
Atas nama keluarga, tokoh yang sempat menimba ilmu di Pondok Buntet Pesantren itu menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu kepulangan Mbah Din sehingga jenazahnya bisa tiba di Jakarta dalam keadaan selamat.
“Saya secara pribadi terus berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kemenlu langsung menyampaikan kabar kepada Kedutaan Besar (Kedubes) di sana dan karena itu saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga yang telah dilakukan pemerintah dicatat sebagai amal saleh,” jelasnya.
Setelah ini, jenazah akan langsung diberangkatkan ke Pondok Buntet Pesantren Cirebon. “Selanjutnya kita bersama-sama memberangkatkan alamrhum dengan iringan tahlil dan shalawat. Mudah-mudahan beliau berkumpul kembali bersama para auliya,” pungkasnya.
Almarhum Mbah Din tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 sesuai jadwal. Kedatangannyadisambut dengan isak tangis keluarga dan para santri yang menyambutnya. Para santri, petugas bandara, hingga pegawai Kemenlu berebut membawa peti jenazah.
Tampak hadir, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Buntet (Iklab) Pesantren KH Masrur Ainun Najih. Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) itu didaulat untuk memimpin doa.
Almarhum akan disemayamkan sejenak di rumah duka. Setelah itu, dishalatkan di Masjid Agung Pondok Buntet Pesantren. Kemudian, jenazah akan dibaringkan di pemakaman Gajah Ngambung, Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Ahad (29/4), sekitar bakda Isya.

(Aru Elgete/Syakir NF)