Aktifitas-Alumni Kabar Keluarga Khabar Tulisan Santri

Sekilas Kabar dari Yaman

Kang Hamzi (Kanan) Berfoto Bersama Bang Topan (Alumni Buntet)
Assalamualaikum Wr. Wb
    Berawal dari percakapan saya lewat aplikasi BBM dengan Kang Mubarok kemarin,  saya diminta untuk sedikit berbagi kabar saya di negara Yaman. Awalnya, saya merasa kurang percaya diri untuk menulis di website Buntet Pesantren. Tapi entah kenapa tiba-tiba punya ambisi dan semangat untuk menulis. Ya walaupun hasilnya masih ecek-ecekan. Hehe
    Negara Yaman memiliki dua musim, musim panas dan musim dingin. Akhir Desember hingga pertengahan Januari ini berada dipuncak musim dingin. Ketika malam hari cuacanya dingin sekali tetapi di siang hari cuaca berubah menjadi panas. Masyarakat Yaman di sini  mudah bergaul, mereka menganggap kita seperti saudara mereka sendiri. kita hidup berdampingan dengan baik, warga Negara Indonesia yang berada di sini terkenal dengan sikap ramah dan sopan santunnya.
     Oya di sini ada lima santri Buntet Pesantren, kami semua kuliah di satu Universitas yang sama, dan satu asrama, kami kuliah di universitas Al-ahgaff. Sebuah universitas yang terkenal ketat pada sistem pembelajarannya. 7 Desember kemarin kami mengadakan tahlil bersama untuk Kiai Ahmad Tidjani, Nyai Ghumaesoh dan para masayikh yang telah mendahului kami. Setelah itu dilanjutkan dengan bincang ringan sambil makan malam.
  

  Pada kesempatan ini saya ingin sedikit mengabarkan tragedi pembunuhan yang baru-baru ini menjadi bahan pembicaraan masyarakat Yaman bahkan negara-negara Arab lainnya. Terbunuhnya petinggi kobilah Hadromout (provinsi yang  terletak di bagian selatan yaman) 10 hari yang lalu, masih terbilang misterius. Hingga kini masih dipertanyakan siapa pelaku dari pembunuhan ini. Berita yang saya dengar dari salah satu sahabat saya asal Yaman, kejadian ini berawal ketika salah satu petinggi kobilah Hadromout mengendarai sebuah mobil bersama anggotanya. Tepat di kota Seyyun sekelompok polisi Yaman utara memergok kepala kobilah dan merampas senjata yang ia bawa. Padahal membawa senjata dilegalkan. Singkatnya, karena kepala kobilah ini melawan dan enggan memberikan senjatanya terjadi pertumpahan darah. Kepala kobilah yang dihormati dan disegani itu terbunuh.

    Saat ini negara yaman sedang dilanda permasalahan besar. Hadromout (Yaman selatan) meminta berpisah kembali dari negara Yaman. Mereka beralasan dahulu sebelum bagian selatan Yaman dan utara bersatu. Mereka hidup makmur dan sejahtera. Tetapi, setelah negara ini bersatu Hadromout merasa dianaktirikan oleh para petinggi-petinggi kenegaraan. Hingga akhirnya mereka ingin memisahkan kembali. Entah sampai kapan permasalahan ini terus berjalan. Tertembaknya kepala kobilah ini mengakibatkan negara Yaman semakin tidak kondusif. Akibatnya, seminggu ini sekolah dan universitas negeri dilarang melakukan aktifitas belajar mengajar seperti biasanya. Minggu hingga senin kemarin Beberapa pasar dan toko-toko dilarang berjualan, kantor-kantor kenegaraan bagian selatan dijaga ketat dan dikuasai oleh para kobilah Hadromout.
    Minggu 22 Desember 2013 hingga Senin, 23 Desember 2013 terjadi demo besar-besaran di setiap titik kota di provinsi Hadromout, mereka menuntut agar secepatnya pemerintah menyetujui perpisahan negara Yaman. Di kota Mukalla 5-8 warga Yaman tertembak mati. Tetapi hingga kini alhamdulillah, kami WNI yang ada di Yaman masih beraktifitas dengan baik dan aman-aman saja seperti biasanya. Karena memang lokasi kami yang jauh dari perkotaan dan aktifitas pendemo. Hanya saja perkuliahan sempat diliburkan dua hari.
Mungkin kabar ini yang bisa saya sampaikan kepada keluarga, guru-guru dan sahabat di Indonesia, doakan kami untuk keamanan dan ketentraman negara Yaman dan juga agar kami selalu diberikan keselamatan dan kemudahahan dalam menimba ilmu di negeri para wali ini. Amin.
 
Wassalamualaikum Wr. Wb.
_____________________________________________
RO’FAT HAMZIE
27 Desember 2013, Foah masakin-Provinsi Hadromout-Republik Yaman.