Kiai-kiai Sepuh Sambut Kedatangan Jamaah Haji KBIHU Buntet Pesantren
Media Buntet Pesantren,
Dewan Sepuh Pondok Buntet Pesantren menyambut kedatangan 60 jamaah haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) YLPI Buntet Pesantren yang baru tiba pada Ahad (29/6/2025).
Tampak hadir KH Hasanuddin Kriyani, KH Ahmad Mursyidin. Hadir pula Pelaksana Ketua Umum YLPI Buntet Pesantren KH Aris Ni’matullah, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin, dan sejumlah kiai serta masyayikh Pondok Buntet Pesantren lainnya.
Ketua Rombongan Jamaah Haji KBIHU Buntet Pesantren KH Ahmad Baihaqi Said menyampaikan rasa syukurnya yang tak terkira dapat kembali dari pelaksanaan haji.
“Alhamdulillah sudah melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya, dengan sebenar-benarnya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga memohon kepada seluruh hadirin, khususnya para kiai untuk kesehatan seorang jamaah yang masih terbaring di rumah sakit di Arab Saudi.
“Saya laporkan ada satu jamaah yang tidak bisa ikut pulang dikarenakan sakit, Bapak Khalik dari Astanajapura. Mudah-mudahan diberikan kesehatan, kesembuhan. Al-Fatihah,” katanya diikuti bacaan surat Al-Fatihah oleh seluruh hadirin.
Ia juga memohon doa, semoga hajinya dapat diterima Allah swt. “Mudah-mudahan haji kami diterima haji yang mabrur,” katanya.
Sementara itu, KH Aris Ni’matullah menyampaikan bahwa haji tahun ini sangat berat sekali. Hal ini lantaran regulasi baik dari Kementerian Agama maupun dari Kerajaan Saudi Arabia yang sepertinya belum tersiapkan dengan baik.
“Kami selalu mantau dan khawatir. Paling tidak semuanya sehat wal afiat,” kata kiai yang menamatkan studinya di Mesir itu.
Ia juga menyampaikan selamat datang kepada seluruh jamaah haji KBIHU Buntet Pesantren. Kiai Imat, sapaan akrabnya, pun mendoakan segala keinginan dapat terkabulkan.
“Ahlan wa sahlan wa marhaban bi hudlurikum. Semoga Allah swt mengabulkan semua keinginan kita semua, keinginan jamaah haji. Dengan haji ini semoga bisa mengisi hidup kita dan penuh dengan energi positif,” harapnya.
“Semoga Allah swt melimpahkan kita memberkahi kita haji yang mabrur, haji yang mubarak,” lanjutnya.
“Kami semua keluarga para kiai pengen menghormati, pengen menjemput kedatangan jamaah haji. Dengan penuh hormat dan kerendahan hati, kami memohon salah satu jamaah haji memimpin doa agar kami mendapat berkah mendapatkan keselamatan dari Allah swt,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KBIHU Buntet Pesantren KH Fikri Mubarok menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah yang telah melaksanakan haji dengan maksimal.
Ia menyebut perlunya evaluasi secara mendalam, khususnya dalam pelaksanaan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pasalnya, jamaah bimbingannya harus berjalan berkilo-kilo meter ke Mina dari Muzdalifah.
“Armuzna ini harus menjadi perhatian penting dan utama karena jamaah yang tengah kelelahan harus berjalan lagi dan sangat jauh pula dengan barang bawaan yang tidak sedikit,” katanya.
Kiai Fikri juga menyoroti keterpisahan jamaah di sejumlah hotel. Hal demikian merusak rencana ibadah yang sudah dirancang dengan matang dari tanah air. Tentu hal tersebut menjadi perhatian karena beberapa jamaah terpisah dengan pendamping dan pasangannya.
Oleh karena itu, ia berharap tempat tinggal jamaah haji yang terpisah-pisah tidak lagi terulang untuk tahun-tahun berikutnya.
“Semoga problem ini menjadi yang terakhir dan ke depan tidak ada lagi masalah serupa, jamaah satu KBIHU, satu kloter, dapat tinggal bersama di hotel yang sama,” ujarnya.
Meskipun demikian, ia bersyukur jamaah dapat menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik. “Ala kulli hal. Alhamdulillah, semuanya dapat menunaikan rukun Islam kelima ini, seluruh prosesnya, dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.