Maksimalkan 2 dari 4 Hal Berikut untuk Raih Beasiswa Studi
Media Buntet Pesantren,
Studi dengan beasiswa merupakan salah satu cita banyak kaula muda. Pasalnya, biaya yang tinggi menjadi satu kendala untuk memperoleh pendidikan berkualitas.
Peraih beasiswa program magister DAAD M Abdullah Syukri menyampaikan bahwa meraih beasiswa setidaknya dapat dilakukan dengan memaksimalkan dua dari empat hal dalam daftar riwayat hidup. Empat hal tersebut meliputi nilai akademik, pengalaman organisasi, pengalaman kerja sosial, dan pengalaman kerja profesional.
Hal itu ia sampaikan dalam Iftar Talk: Tips and Trick Study Abroad with Scholarship di Perpustakaan Mbah Din Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (23/3/2025).
Mas Dede, sapaan akrabnya, menceritakan pengalamannya dapat diterima sebagai peraih beasiswa dari Pemerintah Jerman itu. Ia mengaku hanya menjalankan aktivitasnya seperti biasa, mengikuti perkuliahan dan organisasi. Sepertinya, dua hal tersebut menjadi nilai lebihnya dalam daftar riwayat hidup, yakni kekuatan di nilai akademik yang mencapai 3,7 dan pengalaman organisasi.
“Minimal dua, kuat akademik dan organisasi. Punya kekuatan di nilai dan CV organisasi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) 2021-2024 itu.
Ia juga berkisah rekannya yang memiliki nilai yang tidak terlalu baik, hanya 3,1. Namun, rekannya tersebut memiliki pengalaman kerja profesional dan kerja sosial yang baik. Hal ini mengingat rekannya yang alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu pernah bekerja di Freeport dan membangun saluran irigasi di desa sebagai portofolio kerja sosialnya.
“Nilai akademik paling tidak, tidak jelek-jelek amat, tapi punya kegiatan sosial yang banyak, pernah kerja di Freeport,” ujarnya.
Membangun daftar riwayat hidup dengan sempurna pada empat hal itu sulit. Karenanya, paling tidak dapat memaksimalkan pada dua hal saja. “Dari empat ini kuat di mana? Dua dari empatnya,” katanya.
Kemampuan di antara empat hal tersebut perlu diikat dengan keterampilan berbahasa asing yang kuat. Hal ini bisa diperoleh dengan keseriusan belajar. Tiga bulan saja, menurutnya, dapat memenuhi nilai standar minimal.
Ia mengaku kursus tiga bulan dari nilai IELTS 3 sampai setelah kursus selama tiga bulan dapat memperoleh nilai 6,5.
Sementara itu, Mamay Mudjahid menyampaikan pengalamannya bisa mengikuti short course di Jerman dan Belanda. Hal ini karena aktivitasnya di bidang yang digeluti, yaitu isu-isu gender.
Dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon itu menyampaikan, pengalamannya dapat studi singkat di luar negeri itu ditunjang karena kebolehannya dapat melanjutkan pendidikan di bidang umum yang bagi kalangan perempuan pesantren menjadi sebuah privilese.
Oleh karena itu, perempuan yang akrab disapa Kang Mamay itu menekankan bahwa perlu menyetandarkan diri dan menargetkan diri agar dapat memenuhi kualifikasi dari beasiswa yang dituju.