Selama PPKM, Buntet Pesantren Imbau Wali Santri Tidak Kunjungi Putra-putrinya
Media Buntet Pesantren,
Bidang Kepesantren Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren mengimbau kepada orang tua atau wali santri untuk tidak mengunjungi putra-putrinya selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal itu disampaikan melalui Surat dengan Nomor A.031/YLPI-BP/VII/2021.
“Terkait dengan meningkatnya Wabah Covid-19 dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), maka Pengurus Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Bidang Kepesantrenan menghimbau kepada Bapak/Ibu/Wali santri agar tidak mengunjungi Putra-Putrinya yang berada di lingkungan Pondok Buntet Pesantren, s.d batas waktu berakhirnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tulis surat yang ditandatangani pada Ahad (11/7).
Ketua Bidang Pesantren K Mohammad Lutfi Yusuf NZ menjelaskan bahwa hal ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Pasalnya, berbagai varian baru virus itu menyebar dengan sangat cepat sehingga ketiadaan kunjungan para wali santri diharapkan dapat memutus penyebaran virus tersebut.
Selain itu, Kiai Lutfi juga menegaskan bahwa upaya ini juga bagian dari upaya menjaga para kiai, santri, dan masyarakat Buntet Pesantren dari penularan virus ini. Sebab, menjaga diri juga bagian dari ajaran agama.
“Perlu diperhatikan bahwa keputusan ini juga bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan guru-guru kita, para kiai dan nyai, khususnya dan santri serta masyarakat Buntet Pesantren pada umumnya,” lanjutnya.
Keputusan Pondok Buntet Pesantren ini juga merupakan wujud dukungan terhadap keputusan pemerintah dalam menangani wabah pandemi Covid-19. “Buntet selalu mendukung dan sejalan dengan kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Oleh karena itu, Kiai Lutfi meminta kerja sama dan kesabaran para orang tua dan wali santri untuk dapat menahan rindu dengan putra-putrinya. Ia meyakini bahwa kebijakan ini didukung oleh para wali santri demi kemaslahatan bersama. “Sabar dulu. Tidak perlu memaksakan diri untuk bertemu,” katanya.
Sebab, wali santri berasal dari daerah bermacam-macam. Kondisi yang sedang tidak kondusif perlu disikapi dengan hati-hati, seperti tidak melakukan kunjungan terlebih dahulu.
Lebih lanjut, Kiai Lutfi juga menyampaikan bahwa untuk sedikit mengobati rasa rindunya, para wali santri dapat menghubungi mereka melalui sambungan telekomunikasi melalui pengurus atau ponsel pribadi putra-putrinya saat hari libur pengajian dan sekolah. “Bagi wali santri yang berkomunikasi dengan putra-putrinya dapat melalui ponsel,” pungkasnya.
Syakir NF