Tidak Cukup Hanya Mencintai Ulama
Cinta merupakan keniscayaan yang tumbuh dalam setiap diri manusia. Cinta berevolusi tidak hanya kepada diri sendiri, melainkan juga kepada lawan jenis dan bahkan ulama.
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdullah Kafabihi Mahrus Ali mengingatkan bahwa orang akan bersama siapa yang ia cintai.
“Setiap orang kelak (di akhirat) akan bersama orang yang dicintainya,” katanya mengutip sebuah hadis saat memberikan mauidhah hasanah pada Ziarah dan Tahlil dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Buntet Pesantren 2019 di Makbaroh Gajah Ngambung, Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/4) sore.
Meskipun demikian, Kiai Kafa menambahkan, bahwa tidak cukup hanya dengan mencintai para ulama. Hal tersebut, lanjutnya, harus dibarengi dengan amal-amal saleh. Haul Buntet Pesantren ini, menurutnya, menjadi momentum bagi masyarakat untuk mendapatkan keduanya, yakni menumbuhkan rasa cinta pada ulama sekaligus melakukan amal-amal saleh.
Pasalnya, dengan mengikuti rangkaian Haul Buntet Pesantren, kita telah melakukan hal-hal terpuji yang jelas merupakan amal saleh. Terlebih lagi tadi ada pembacaan sejarah dan biografi tentang Buntet.
“Dengan menceritakan para ulama, maka akan turun rahmat,” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur itu.
Sebelumnya, acara diisi dengan tahlil bersama ysng dipimpin oleh KH Amiruddin Abdul Karim, pembacaan sejarah pendirian (tarikh ta’sis) Pondok Buntet Pesantren oleh KH Ade M Nasihul Umam. Kegiatan ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Ahmad Mursyidin.
(Fayad Hadzami/Syakir NF)