Sujiwo Tejo Nyanyi Bareng Siswi MANU Putri
Budayawan Sujiwo Tejo tampil berkolaborasi dengan 50 siswi Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putri Buntet Pesantren yang tergabung dalam kelompok paduan suara pada Halaqah Kebudayaan di Gor Mbah Muqoyyim, Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5/4).
Duet itu menyanyikan lagu Titi Kolo Mongso (pada Suatu Masa) yang dianggit oleh pria yang juga piawai memainkan saxofon itu.
Selain itu, pria yang akrab disapa Mbah juga mengajak ribuan santri untuk bernyanyi bersama. Lagu yang dilantunkan adalah syair yang dianggit oleh Sosro Kartono, kakak dari Kartini.
“Sugih tanpo bondo, digdoyo tanpo aji, trimah mawi pasrah, sepi pamrih tebih ajrih,” serentak dinyanyikan bersama dengan lagu yang diaransemen oleh Presiden Jancukers itu.
Para peserta hanyut dalam nyanyian itu. “Langgeng, tanpo susah, tanpo seneng, antheng mantheng, sugeng jeneng,” lanjutnya.
Bagi pria kelahiran Jember itu, bermusik adalah bagian dari beribadah. Ia menuturkan bahwa musik yang ia bawakan tidak membawa pada kelalaian. Justru, musik yang ia mainkan mengantarkan pendengarnya ke arah positif.
Meskipun sekadar suara, musik tetaplah memiliki bunyi yang bukan sekadar bunyi. Musik mengalun dengan membawa arti.
Penampilan perdananya di Pondok Pesantren Buntet itu berhasil menghipnotis para hadirin. Santri dan kiai dibuatnya tersenyum bahagia atas penampilannya.
Pada kegiatan tersebut, hadir juga Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren sekaligus Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Adib Rofiuddin Izza, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani.
(Syakir NF)