Kumpul dengan Ulama sebaga Modal Akhirat
Mbah Muqoyyim berpuasa selama 12 tahun untuk dirinya, keturunannya, santrinya, dan wilayah Pondok Buntet Pesantren. Habib Hasanain bin Muhammad bin Yahya menjelaskan pentingnya menghadiri haul saat memberikan mauizah hasanahpada tahlil akbar dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren di makbarah Gajah Ngambung, Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (7/4).
“Karena kita bukan orang yang doyan tirakat,” katanya di hadapan belasan ribu orang yang memadati komplek pemakaman itu. “Kalau tidak kumpul dengan mereka (ahli tirakat) mau modal apa (untuk akhirat)?” lanjutnya.
Karena tirakatnya para kiai Buntet, khususnya Mbah Muqoyyim, Habib Hasanain mengungkapkan bahwa tidak aneh jika Buntet Pesantren melahirkan banyak tokoh. “Wajar, jika Buntet Pesantren ini banyak mengeluarkan ahli ilmu yang memang semuanya itu berkat tirakatnya Mbah Muqoyyim,” terangnya.
Keberkahan para ulama itu tidak hanya buat dirinya sendiri. Umat tinggal ngalap berkahnya saja. “Kita tinggal gandul (berpegang), ngintil (mengikuti),” ucapnya dengan bahasa Cirebon yang khas.
Oleh karena itu, putra ulama kharismatik Cirebon Ayip Muh itu berdoa karena kemuliaan tempat, orang yang dihauli, dan ulama yang hadir, Allah memuliakan hadirin Haul Buntet.
“Mudah-mudahan kumpulnya kita di majelis yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, bersama orang-orang mulia, Allah muliakan kita di dunia dan di akhirat,” harapnya.
(Syakir NF)