Hikmah Kabar Nasehat Kyai

Halal Bihalal dan Pembinaan Guru, Dosen, Karyawan, dan Pimpinan Unit YLPI Buntet Pesantren

Minggu, 26 Juli 2015 diadakan Halal Bihalal dan Pembinaan guru, dosen, karyawan, dan pimpinan unit Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren.


Bertempat di aula Yayasan, acara ini menjadi ajang silaturrahim, maaf-maafan serta semacam upgrading demi menyambut tahun ajaran baru.

Acara tersebut diisi dengan sambutan sekaligus pembinaan yang berturut-turut disampaikan oleh Bapak Drs. H. Munib Rowandi, M. M. Pd, KH. Wawan Arwani, MA, dan KH. Drs. Adib Rofiuddin Izza.

Dalam sambutannya, Bapak Munib selaku Sekretaris Bidang Pendidikan YLPI Buntet Pesantren bercerita bahwa kepemimpinan yang diterapkan oleh Kiai Adib pada YLPI adalah kepemimpinan yang transformatif, beliau bercerita sambil menekankan pentingnya kepemimpinan transformatif yang melibatkan semua elemen institusi  atau tidak hanya mengandalkan pemimpin. Selain itu, beliau menyampaikan beberapa prestasi yang sudah dicapai oleh madrasah yang berada di bawah naungan YLPI Buntet Pesantren baik prestasi secara kelembagaan maupun secara personal yaitu output/lulusan. Pa Munib juga menambahkan bahwa pesantren dan madrasah adalah sarana untuk mempertahankan ideologi/faham (ahlusunnah waljamaah) karena kian maraknya madrasah-madrasah yang mengusung ideologi yang bertentangan dengan Ahlusunnah waljamaah.

Kiai Wawan dalam sambutannya menekankan bahwa prestasi-prestasi yg sudah dicapai tidak lepas dari barokahnya para Kiai, karena seluruh madrasah yang ada di Buntet adalah milik Kiai. Kemudian beliau juga menambahkan barokah juga tetap harus diimbangi dengan ikhtiar yang optimal karena tantangan di depan semakin besar. Lebih lanjut, Ketua Bidang Pendidikan YLPI Pondok Buntet Pesantren ini menjelaskan bahwa Buntet memang dikenal sbgai pesantren yang mempelopori pendidikan-pendidikan formal sebagai pelopor tentunya sekarang Buntet juga harus terus menjadi rujukan sehingga perlu ada inovasi-inovasi khususnya menyikapi “kegalauan” pesantren yang terkesan kian memprioritaskan pendidikan formal.

Sambutan terakhir adalah dari Kiai Adib Rofiuddin, beliau berpesan dengan sebuah hadits Rasulullah kepada seluruh hadirin yang hadir yang notabene hampir semuanya adalah guru untuk menjaga 4 mutiara yang dikaruniakan oleh Allah kepada manusia agar jangan sampai hilang oleh 4 perkara. 4 mutiara dan 4 perkara yang mampu menghilangkannya adalah sebagai berikut :
1. Akal hilang oleh nafsu, (beliau kemudian menambahkan dengan syahwat)
2. Agama hilang oleh hasud, dengki
3. Rasa malu hilang oleh toma’
4. Amal sholeh hilang oleh ghibah
Semua perkara di atas memang merupakan sifat alamiah manusia sehingga kita tidak mampu menghilangkannya namun kita mampu untuk membendungnya, begitu ujar Ketua Umum YLPI Buntet Pesantren.
Acara kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Thobroni Mutaad. Setelah doa, seluruh hadirin bersalam-salaman dan pulang sambil membawa semangat dan ilmu-ilmu baru demi menghadapi tahun ajaran baru 2015/2016