Kajian-Kitab

Lailatul Qadr di Mata Para Ulama


Sumber : Themuslimvibe

Telah begitu banyak tulisan mengenai Lailatul Qadr. Ada sebagian ulama yang menentukan Lailatul Qadr sesuai hari pertama Bulan Ramadan. Al-Showi menjelaskan hal tersebut dalam Hasyiyah ‘ala Tafsir Al-Jalalain yang ia tulis. Jika awal Ramadan hari Ahad, maka lailatul qadr jatuh pada tanggal 29. Jika Senin, maka malam yang lebih baik dari 1000 bulan itu akan tiba pada mula 10 hari terakhir, 21. Bila Selasa, malam turunnya Alquran itu akan datang pada tanggal 27. Jika Rabu, maka tanggal 19. Jika Kamis, maka tanggal 25. Jika Jumat, maka tanggal 17. Terakhir, jika Sabtu maka tanggal 23.
Sebagian ulama lain, dalam kitab yang sama, Al-Showi menyebutkan bahwa jika mula Ramadan hari Jumat, maka lailatul qadr akan tiba pada tanggal 21, sebagaimana hari Senin. Pun jika mulanya hari Rabu, maka sama seperti hari Ahad, yakni lailatul qadr akan datang pada tanggal 29.
Selain penjelasan sesuai dengan hari pertamanya, Imam Ibn Katsir dalam kitab Thabaqat al-Syafi’iyyah menuliskan pendapat empat mujtahid mutlak mengenai malam penuh berkah itu.
Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa lailatul qadr bisa saja ditemukan di sepanjang tahun, tidak tertentu bulan Ramadan.
Imam Malik berpendapat bahwa ia berada di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Imam Asy-Syafi’i berpendapat bahwa paling diharapkan terjadinya lailatul qadradalah malam ke-21 atau 23 Ramadhan.
Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa ia diharapkan terjadi pada malam 27 Ramadhan.¹
Berbeda dengan pendapat di atas, Taqiyyuddin As-Subuki (w. 756 H), dalam Thabaqat al-Syafi’iyyah al-Kubra Juz 10, juga mengungkapkan penelitiannya, bahwa lailatul qadr harus dicari diseluruh hari Bulan Ramadhan, tidak tertentu pada sepuluh hari terakhir. Pendapatnya ini mengikuti Al-Mahamili (w. 415 H) dalam kitab At-Tajrid dan Abu Ishaq Asy-Syairozi (w. 476 H)²
Imam Syamsuddin Al-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj mengingatkan, bawah bagi siapapun yang menemukan lailatul qadr disunnahkan untuk merahasiakannya.³
Perbedaan pendapat di kalangan ulama menunjukkan ketidakpastian kapan malam lailatul qadr itu tiba. Oleh karena itu, sebaiknya, kita isi semua malam pada bulan Ramadan dengan mengingat Allah. Tidak hanya pada malam-malam tertentu saja. Hal ini sebagai usaha kita keluar dari perbedaan pendapat di atas.

(M. Hamdi Turmudzi Noor)